Hati-hati, Darah Tinggi Bisa Bikin Gagal Ginjal

Banda Aceh - Darah tinggi atau hipertensi yang berlangsung lama dan tidak mendapatkan pengobatan yang optimal dapat menyebabkan gagal ginjal, yang pada akhirnya penderita harus melakukan cuci darah ataupun transplantasi ginjal. Bila sudah gagal ginjal tentu saja kualitas hidup penderita sangat berkurang, di mana cuci darah dilakukan dua hingga tiga kali seminggu, berkisar antara 4-5 jam setiap kali cuci darah. Belum lagi beban biaya yang harus ditanggung penderita dan keluarganya. Dan, nyatanya gagal ginjal hanya salah satu komplikasi dari darah tinggi. Kita belum bicarakan resiko stroke, kencing manis, dan lain sebagainya.
Dokter asal Aceh Peserta Program Pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di FK Unsri Palembang, Dr. Abdul Razak M.H. Pulo kepada The Globe Journal, Minggu (28/4/2013) mengatakan pencegahan dan pengobatan darah tinggi sangatlah penting, tidak boleh diabaikan. Mengingat, banyak mitos salah yang berkembang di masyarakat. Misalnya, obat darah tinggi hanya diminum apabila mengalami pusing atau sakit kepala, kalau keadaannya enak maka obat tidak diminum.
"Ini bukanlah sikap yang benar, karena target pengobatan darah tinggi adalah bagaimana mengontrol tekanan darah selalu berada kurang dari 130/90 mmHg. Prinsip pengobatan darah tinggi adalah mengontrol tekanan darah. Obat darah tinggi harus tetap diminum setiap hari walaupun tekanan darah dalam batas normal," kata dokter kelahiran Bireuen ini.
Mitos lainnya yaitu apabila terus-menerus minum obat maka dapat merusak ginjal. Mitos ini juga tidak ada dasarnya, karena justru darah tinggilah yang akan menyebabkan gagal ginjal.
Ada juga mitos kalau seseorang yang sudah tua dianggap wajar kalau tekanan darahnya di atas 140 mmHg. Ini juga keliru, karena definisi hipertensi adalah tekanan darah  sistolik (yang atas) = 140 mmHg atau tekanan diastolik (yang bawah) =90 mmHg.  Kita dapat melihat pengelompokan berdasarkan Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) terhadap darah tinggi atau hipertensi ke dalam beberapa kategori. Bila tekanan darah (TD) <120 mmHg dan < 80 mmHg adalah normal. TD 120-139 mmHg atau 80-89 mmHg disebut prahipertensi. TD 140-159 atau 90-99 disebut hipertensi stadium 1. Dan TD = 160 mmHg dan = 100 mmHg.
Bagi yang mempunyai tekanan darah normal disarankan untuk kontrol minimal tiap 2 tahun sekali. Prahipertensi setahun sekali tapi tetap olahraga teratur, konsumsi makanan sehat mengandung sayur dan buah-buahan, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan menurunkan berat badan. Sedangkan yang sudah mengalami hipertensi stadium 1 dan 2 kontrol setiap bulan sambil minum obat setiap hari.
Dengan resiko gagal ginjal, sudah sepatutnya hipertensi tidak boleh diabaikan. Periksa tekanan darah teratur dan mendapatkan pengobatan optimal merupakan langkah penting, selain diet, olahraga teratur minimal tiga kali seminggu selama 30 menit dan minum 2-3 liter per hari. Untuk masyarakat Aceh saat ini tentu mudah mendapatkan akses pengobatan dengan adanya program JKA.
Sumber:"The Globe Journal"

Related News

No comments:

Leave a Reply