MANCHESTER - Meski merasa marah dan berang dengan berlebihnya pemberitaan media seputar rumor masa depannya, Manajer Manchester City Roberto Mancini mengaku pasrah andai akhirnya harus kehilangan pekerjaan sebagai manajer City.
"Jika itu benar, maka itu akan benar-benar jerjadi. City adalah klub yang serius, sangat serius, semua orang yang memiliki tanggung jawab, Khaldoon, adalah seseorang yang fantastis. Tapi, masalahnya muncul karena kami tidak menghentikan semua rumor itu yang Anda tulis dalam enam bulan terakhir," ungkap mantan manajer Inter Milan itu, seperti dilansir ESPN FC.
Sebelumnya, Mancini mengaku berang dengan berlebihnya pemberitaan dari media-media Inggris mengenai masa depannya. "Saya bukanlah seorang peramal. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau dua minggu ke depan," jelasnya
Pembahasan mengenai masa depan Mancini bukan sekali ini aja dilontarkan, lantaran sejak dua minggu atau bahkan enam bulan terakhir dia selalu ditanyai mengenai kans dirinya untuk lengser. Terlebih jika menilik hasil minor yang diraih The Citizens musim ini.
Spekulasi pelengseran dirinya juga kian menguat seiring pertemuan direktur olahraga City, Txiki Begiristain, dengan Manuel Pellegrini beberapa waktu lalu. Padahal, ikatan kontrak manajer 48 tahun itu dengan The Citizens baru akan berakhir pada bulan Juni 2017.
Mancini juga menyesalkan bahwa pihak direktur komunikasi klub, Vicky Kloss, seperti tidak berupaya untuk menghentikan rumor yang menurutnya sudah dibahas dengan berlebihan.
"Semua orang, Vicky, dan orang lain yang bekerja di bagian pers, saya tak tahu mengapa mereka tak berupaya menghentikan berita murahan ini. Anda menulisnya dalam enam bulan terakhir dan untuk dua minggu terakhir. Itu berlebihan. Itu opini saya. Pemberitaan itu berlebihan," imbuhnya.
Sumber:"Suaramerdeka"
No comments: