Manusia Lebih Bahagia di Atas Usia 55

MENURUT sebuah survei, manusia paling bahagia ketika mereka berusia 55 tahun atau lebih. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang berusia lebih dari 55, lebih sering tersenyum dari kelompok usia lainnya.
 
Hal ini mengindikasikan bahwa hidup pada usia 55 tahun dan menjadi lebih baik justru ketika kita hampir pensiun dan mulai tidak terlalu memikirkan pekerjaan. Sedangkan mereka yang berusia di bawah 55 tahun lebih jarang tersenyum.
 
Mereka lebih cenderung memalsukan senyuman, terutama kepada bos mereka. Ini menunjukkan bahwa tekanan karier atau pekerjaan adalah sumber ketidakbahagiaan terbesar bagi manusia.
 
Orang yang berusia 55 atau lebih, tersenyum lebih dari 10 kali sehari. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada kelompok usia muda, seperti dilansir Dailymail.
 
Selain itu, hampir 70% dari orang yang berusia 55 tahun atau lebih tidak pernah memalsukan senyuman. Ini menunjukkan bahwa 55 tahun lebih adalah kelompok usia paling bahagia.
 
Sebagai perbandingan, mereka yang berusia 35-44 adalah kelompok usia yang paling jarang tersenyum, dengan 5% dari mereka mengatakan tidak pernah tersenyum. Mereka yang lebih muda dari usia 55 tahun juga jauh lebih mungkin memalsukan senyuman.
 
Dan setengah senyuman dari mereka yang berusia 18-34 tahun adalah senyuman palsu. Ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh British Dental Health Foundation dan survei oleh Oral-B.
 
Survei ini melibatkan 2.024 orang dan satu dari tujuh orang yang disurvei mengaku jika senyuman untuk bos mereka tidaklah asli.
 
Dr. Uchenna Okoye dari Oral-B berkata, "Saya melihat banyak orang yang mengertakkan gigi, terutama mereka yang berusia lebih muda dan setengah baya. Ini pertanda kuat akan stres dan kerja biasanya menjadi salah satu kontributor utama. Saya tidak terkejut berapa banyak orang muda yang memalsukan senyum mereka karena tekanan kantor."

Related News

No comments:

Leave a Reply