Orang-orang Yahudi mempunyai rencana yang sama diseluruh dunia, karena mereka mempunyai sebuah buku Protokolat yang menjelaskan cara-cara mereka untuk menguasai dunia.
Orang-orang Yahudi ---semoga Allah membinasakan mereka--- menggunakan cara yang amat komplek, baik melalui jalan tipu daya, muslihat maupun kelicikan dalam upaya mereka mewujudkan cita-cita dan tujuan mereka memperluas pengaruh di bumi dan membentangkan kekuasaan di dunia.
Cara mereka mewujudkan kekuasaan mereka terhadap dunia amat menakutkan, keji, dan jahat, seperti apa yang digariskan oleh rencana-rencana mereka yang bersifat tahapan dan operasional dalam protokol-protokol mereka. Ia dijadikan dasar utama untuk merobohkan pilar-pilar (penyangga) masyarakat dunia, menyusupkan unsur-unsur pengeropos dan perusak yang menggerogoti kekuatannya dan menjual keberadaannya serta menyebarkan kekacauan sosial yang akan mengalir kedalam tulang-tulang sendinya, sehingga apabila nilai-nilai masyarakat telah runtuh dan pilar-pilar kehidupan serta eksistensinya telah lenyap, maka masyarakat tersebut akan jatuh tersungkur dan tunduk pada pikiran-pikiran Yahudi dan rencana-rencana mereka.
Dan muncul-lah Yahudi dari balik kekacauan yang melanda dunia dan dari balik pertikaian yang mencerai-beraikan umat manusia untuk merebut dan menguasai tampuk kepemimpinan umat manusia dan kemudian membangun di dunia sebuah negara berskala internasional yang akan menggabungkan tepi-tepi dunia dimana masyarakatnya terdiri dari dua lapisan :
1. Bangsa Yahudi : Mereka adalah bangsa pilihan Allah, duduk diatas singgasana kepemimpinan dan ditangan mereka tergenggam tongkat komando pemerintahan, kekuasaan politik dan kunci-kunci kemudahan untuk mengendalikan dunia.
2. Bangsa-bangsa selain Yahudi : Mereka adalah lapisan awam yang harus menjadi pelayan dan budak bagi bangsa Yahudi, oleh karena ras mereka dibawah ras Yahudi dalam hal kedudukan, kemuliaan, maupun kecerdasannya. (Asaalibu Al Ghazwu Al Fikri : 145 – 150)
Aqidah Yahudi yang berdiri diatas unsur keturunan bangsa pilihan ini merupakan ideologi lama yang terus berputar dalam benak pemikiran orang-orang Yahudi sejak era generasi pendahulu mereka yang pertama, dimana ideologi ini diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan penuh kerahasiaan dan kehati-hatian seraya terus menahan diri dan menanti-nanti kesempatan, bekerja dengan sabar, waspada dan penuh kesiapan. Para pendeta dan Darwis-Darwis mereka tiada henti-hentinya menyalakan bara apinya dari masa ke masa, tiada padam-padam dan tiada reda-reda dan tiada lepas dari benak mereka. (Asaalibu Al Ghazwu Al Fikri : 150)
Dan pada penghujung abad ke–19 Theodore Hertzl, keturunan Yahudi, menyelenggarakan konferensi Yahudi pertama tahun 1897 di Kota Basel, Swiss. Hasil-hasil keputusannya adalah undang-undang praktis bagi tahapan-tahapan rencana mereka.
Pada tahun 1948, bangsa Yahudi memproklamirkan ---dengan kesepakatan negara-negara besar--- berdirinya negara Yahudi. Dan pada saat itu Ben Gurion mengatakan : “Sesungguhnya bangsa Yahudi telah mewujudkan cita-citanya pada tanggal 14 Mei 1948 dengan mendirikan negara Yahudi, lebih besar dari semula yang disepakati. Namun ini bukanlah akhir dari perjuangan kita, bahkan hari ini kita baru mulai. Kita harus berjuang mewujudkan berdirinya negara yang kita cita-citakan dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat”.
Yang dimaksud oleh Ben Gurion adalah bahwa negara Israel berdiri diatas wilayah yang lebih luas dari apa yang semestinya mereka dapatkan dari rencana pembagian wilayah Palestina menjadi dua, untuk bangsa Arab dan bangsa Yahudi.
Israel terus melakukan langkah-langkah persiapan untuk memperluas wilayahnya. Mereka memanfaatkan kelengahan negara-negara Arab dan terkadang mengadakan kesepakatan dengannya, sehingga mereka berhasil menguasai wilayah Sinai, Dataran Tinggi Golan, dan seluruh wilayah Palestina.
Dari keterangan tadi, menjadi jelaslah bahwa bangsa Yahudi ---semoga Allah melaknat mereka--- telah memancangkan tiga tujuan dihadapannya, dalam mengimplementasikan rencana-rencana mereka serta mencapai apa yang mereka inginkan :
Tujuan Pertama : Memecah belah bangsa-bangsa di dunia, membangkitkan permusuhan antara sebagian dengan sebagian yang lain, mengobarkan peperangan antar sesama mereka serta menyulut api fitnah di antara mereka.
Tujuan Kedua : Merusak aqidah umat, menghancurkan pemahaman, moral, dan tatanannya, serta menjauhkan mereka dari jalan Allah .
Tujuan Ketiga : Mendirikan negara Israel yang membentang wilayahnya dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat di jantung negeri-negeri Islam. Tujuan mereka dari semua itu supaya bangsa tersebut kehilangan unsur-unsur kekuatan, menjadikan bangsa Yahudi berkembang, kuat dan maju, kemudian pada gilirannya nanti bangsa Yahudi akan menguasai aspek pemikiran, ekonomi, politik, dan militer masyarakat dunia.
No comments: