Situs-situs kaum sekuler-liberal dan beberapa stasiun TV yang dimiliki pemodal Israel, sangat gencar menebar berita perpecahan Salafy dengan IM. Terutama perpecahan tokohnya Syaikh Hazem Ismail dengan tokoh-tokoh Ikhwan.
Padahal saat wawancara dalam acara Ajraun Naas (The Fearles Man) bersama Thony Khalifah ia menegaskan di www.egyptwindow.net/news_Details.aspx?Kind=7&News_ID=27811 Syaikh Hazem Ismail, pendiri Partai Ar-Rayah menegaskan beberapa hal:
1. Memiliki intima (ikatan fikri ataupun
tanzhim) dengan Ikhwanul Muslimin adalah kehormatan yang besar "Syarafun kabiir". Karena IM merupakan kemuliaan bagi Mesir.
2. Ikhwanul Muslimin tercatat sejarah sebagai organisasi yang berani melawan Inggris, Yahudi, dan rezim diktator yang TIDAK MAMPU dilakukan organisasi-organisasi yang lain. IM terbukti berani tegar menegakkan kalimat al-haq di hadapan rezim Abden Nasser, Sadat, hingga Mubarak. Oleh karena itu, menurutnya, jika IM dicabut dari sejarah Mesir, sama halnya Mesir mencabut kemuliaan.
Ia menegaskan, "Saat ini semua kita berada di ujung jurang kehancuran, chaos, dan hampir sama dengan Somalia. Istana Ittihadiyah hampir saja dikuasai. Ia merupakan simbol. Jika dikuasai sama halnya dengan negara telah runtuh. Namun demikian, kita pun jangan lupakan untuk menguasai sepenuhnya Komplek Media, karena ia jaminan dari keselamatan negara."
No comments: