JAKARTA - Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Hal tersebut seiring dengan adanya pernyataan dari The Fed Philadelphia terkait percepatan penarikan stimulus.
"Apalagi setelah data klaim pengangguran AS mengalami penurunan, sehingga dipersepsikan perekonomian AS sudah semakin membaik," kata kepala riset Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Senin (13/5/2013).
Lebih lanjut Reza mengungkapkan, di sisi lain penguatan dolar AS juga mendapat dukungan melemahnya mata uang yen, pascarilis current account Jepang. "Minimnya sentimen positif pada awal pekan ini, membuat rupiah sulit bergerak ke zona hijau," kata Reza.
Pada penutupan perdagangan pada akhir pekan lalu, Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah menguat tipis dari Rp9.734 per USD menjadi Rp9.738 per USD.
Padahal, turunnya data Initial Jobless Claims AS, telah mendorong penguatan dolar AS. Apalagi data sebelumnya yakni Unemployment Rate & Nonfarm Payroll ikut mengonfirmasikan optimisme sektor ketenagakerjaan di AS.
Sumber:"Okezone"
No comments: