Dimasa konflik Aceh ureung pungo (orang gila) juga menjadi korban penangkapan dan penembakan, karena ada yang dianggap sebagai mata-mata, ada juga yang dituduh panglima. Sebelum itu juga banyak orang gila yang berkeliling sambil meneriakkan apa yang disukainya, termasuk ureung pungo yang suka sama perempuan, lalu ia cari dan ngintip siperempuan tersebut.
Aksi Ureung pungo atau orang gila kali ini, sangat mengerikan, bayangkan pada Jum’at 2 November 2012 Enam orang dibacok orang gila, tiga diantaranya tewas sementara tiga lainnya kritis akibat dibacok oleh seorang warga, Jamalludin (35) warga Lapang Barat Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen yang diduga mengidap penyakit jiwa atau gila.
Aksi Ureung pungo atau orang gila kali ini, sangat mengerikan, bayangkan pada Jum’at 2 November 2012 Enam orang dibacok orang gila, tiga diantaranya tewas sementara tiga lainnya kritis akibat dibacok oleh seorang warga, Jamalludin (35) warga Lapang Barat Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen yang diduga mengidap penyakit jiwa atau gila.
Kronologisnya, kejadian tersebutterjadi didalam lingkungan sekolah SMPN 1 Gandapura dan di Keude Geurugoek,Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.
Sekira pukul 10.50 WIB, Jum’at 2 November 2012 menurut keterangan dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun reporter acehtraffic.com, Jamalludin masuk ke dalam lingkungan sekolah menenteng senjata tajam (pisau).
Setelah berada persis didepan kantor dewan guru, orang gila tersebut kembali kearah pintu pagar dan membacok seorang Satpam SMP tersebut Saiful bahri (27) tepat didadanya.
Dengan keadaan luka parah Saiful bahri mencoba berlari sambil berteriak minta tolong menuju kantin sekolah sementara orang gila tersebut mengejar dibelakangnya. Sesampainya dikantin sekolah tersebut, seorang penjaja makanan dikantin Nurul Aini (50) dibantainya hingga tewas di tempat.
Dugaan sementara pisau yang digunakan untuk membacok Nurul Aini menggunakan pisau dapur milik kantin tersebut sedangkan pisau yang digunakan untuk membacok satpam dicurinya dari penjaja bakso di Keude Geurugoek.
Selanjutnya dengan pisau yang masih ternoda dengan darah, orang gila ini menghampiri koperasi sekolah tersebut, disini giliran Rusli (60) menjadi sasaran amuknya. Tubuh tua renta Rusli dibacoknya hingga tewas ditempat.
Beberapa petugas sekolah yang masih berada dilingkungan sekolah tidak ada yang berani keluar dari ruang kantor dewan guru. Mereka hanya bisa menyaksikan kekejaman yang dilakukan orang gila tersebut melalui jendela kaca dengan pintu dikunci.
Salah seorang pegawai TU (Tata Usaha) disekolah tersebut, Sulaiman (55) memberanikan diri mencoba meminta pertolongan kepada polisi dengan keluar mengambil sepeda motornya meskipun para guru mencegahnya karena ngeri.
Ketika Sulaiman keluar menuju tempat diparkir sepeda motornya, dia juga terkejut melihat banyak orang dijalan luar gedung sekolah tersebut ramai hanya bisa menyaksikan tanpa berani mengamankan orang gila tersebut.
Dari luar pagar tersebut Sulaiman diteriaki oleh masyarakat yang telah berkumpul agar segera masuk kembali ke kantor dewan guru, karena tanpa sepengetahuan Sulaiman, orang gila tersebut duduk disamping mobil yang terparkir tak jauh dari Sulaiman berada.
Ketika sepeda motor telah dinyalakan serta merta orang gila itu berlari menuju Sulaiman dan kali ini orang gila tersebut menghujaninya dengan parang yang berhasil dirampasnya dari penjual parang di Keude Geurugoek ke arah kepala Sulaiman dan dengan refleks ditangkis menggunakan tangan kirinya dan ketiga jari tangan kirinya pun putus.
Tidak tanggung-tanggung Jamalludin berhasil merampas tiga bilah parang dari penjual parang itu.
Dengan keadaan luka parah Sulaiman mengendarai motornya menuju puskesmas Geurugoek. Berselang beberapa menit kemudian giliran masyarakat yang sudah sedari tadi berkerumun di kejar dengan menenteng ketiga parang yang terhunus tajam meneteskan darah kental yang kontan saja membuat masyarakat lari kocar-kacir menyelamatkan diri.
Diluar gedung sekolah yaitu di keude Geurugoek dua orang kembali dibacok dengan parang. Dua orang tersebut Azhari Idris (38) dan M. Yunus (55) dengan kondisi luka parah dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Fauziah Bireuen.
Warga desa tersebut sangat kecewa terhadap lambannya kinerja kepolisian mengamankan orang gila tersebut. Padahal beberapa anggota polisi berada dilokasi, Keude Geurugoek, dan mereka sangat menyayangkan atas sikap polisi yang tidak menembak kaki orang gila tersebut yang pada akhirnya dengan kayu broti ditangan puluhan warga menghantam tangan orang gila tersebut hingga ketiga parang tajam lepas dari genggamannya.
Tanpa dikomando puluhan tendangan dan pukulan serta hantaman kayu broti dilayangkan ke arah orang gila tersebut hingga tergeletak tak berdaya di badan jalan aspal persis didepan kantor Camat Gandapura berdekatan dengan kantor Danramil setempat dan langsung diamankan oleh TNI dari kantor Danramil dan kemudian diserahkan ke Polres Bireuen.
Kapolsek Gandapura, Briptu Ajiwisa membenarkan adanya peristiwa tersebut, dan berdasarkan informasi yang diterimanya korban sebanyak enam orang, Dua orang diantaranya meninggal setelah dibawa ke puskesmas Geurugoek yaitu Nurul aini (50) dan Rusli (60).
Hilang Ganja Rusdi Tebas Satu Keluarga
Selasa 5 Maret 2013
Kasus ini sedikit berbeda dengankasus diatas, namun setelah ditelisik punya riwayat menyangkut dengan kejiwaan.Rusdi Bin Ilyas (35) membacok satukeluarga berjumlah 5 orang warga desa Sukarame kecamatan Makmur KabupatenBireuen. 4 terluka, 1 tewas.. Selasa 5 Maret 2013. Korban meninggal setelahbeberapa saat di rawat di RSU Dr Fauziah.
Berdasarkan infomasi yang berhasil dikumpulkan acehtraffic.com kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 Wib atau usai magrib, Pelaku membacok korban dengan membabi buta, mereka yang menjadi korban adalah Amiruddin (40) warga Tringgadeng Paoh yang sudah lama bermukim di Desa Suka Rame dengan luka koyak dikepala, Amiruddin Ismail (55) tahun dengan luka perut terburai.
Setelah mendapat pertolongan dari warga dan anggota Kapolsek Makmur kedua korban yang berluka parah dilarikan ke RSU Dr Fauziah Bireuen. Dan kabar terakhir di ketahui Amiruddin Ismail warga dasar desa Leubu Tringgadeng Paoh yang sudah menjadi penduduk Suka Rame nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Sementara tiga lainnya masing-masing, Sabri Alwi 35 mengalami luka dibagian paha dan tangan, M.Yasin Ilyas 15 tahun terkena dibagian tangan kanan dan Rusli Ismail (45) mengalami luka ditangan, kini dirawat di Puskesmas Makmur.
Hamdani kepala desa setempat membenarkan kejadian tersebut, namun motif dari peristiwa pembacokan belum diketahui. “Saya belum ketahui apa masalah antar mereka,” ujar Hamdani.
Pasca peristiwa itu anggota Kapolsek Makmur bersama sejumlah masyarakat memburu pelaku yang melarikan diri ke hutan. Pelaku dan korban rumahnya bertetangga.
Penyebab dari kejadian itu beredar berbagai informasi, ada yang menyebutkan bahwa pelaku adalah pengkonsumsi dua jenis narkoba yaitu sabu dan ganja.
Dan ada juga beredar kabar, insiden dipicu karena korban sering melewati kebun ganja pelaku untuk keperluan membuat perangkap burung. Hingga berita ini diturunkan pelaku belum berhasil ditangkap
Kasus ini sedikit berbeda dengankasus diatas, namun setelah ditelisik punya riwayat menyangkut dengan kejiwaan.Rusdi Bin Ilyas (35) membacok satukeluarga berjumlah 5 orang warga desa Sukarame kecamatan Makmur KabupatenBireuen. 4 terluka, 1 tewas.. Selasa 5 Maret 2013. Korban meninggal setelahbeberapa saat di rawat di RSU Dr Fauziah.
Berdasarkan infomasi yang berhasil dikumpulkan acehtraffic.com kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 Wib atau usai magrib, Pelaku membacok korban dengan membabi buta, mereka yang menjadi korban adalah Amiruddin (40) warga Tringgadeng Paoh yang sudah lama bermukim di Desa Suka Rame dengan luka koyak dikepala, Amiruddin Ismail (55) tahun dengan luka perut terburai.
Setelah mendapat pertolongan dari warga dan anggota Kapolsek Makmur kedua korban yang berluka parah dilarikan ke RSU Dr Fauziah Bireuen. Dan kabar terakhir di ketahui Amiruddin Ismail warga dasar desa Leubu Tringgadeng Paoh yang sudah menjadi penduduk Suka Rame nyawanya tidak dapat diselamatkan.
Sementara tiga lainnya masing-masing, Sabri Alwi 35 mengalami luka dibagian paha dan tangan, M.Yasin Ilyas 15 tahun terkena dibagian tangan kanan dan Rusli Ismail (45) mengalami luka ditangan, kini dirawat di Puskesmas Makmur.
Hamdani kepala desa setempat membenarkan kejadian tersebut, namun motif dari peristiwa pembacokan belum diketahui. “Saya belum ketahui apa masalah antar mereka,” ujar Hamdani.
Pasca peristiwa itu anggota Kapolsek Makmur bersama sejumlah masyarakat memburu pelaku yang melarikan diri ke hutan. Pelaku dan korban rumahnya bertetangga.
Penyebab dari kejadian itu beredar berbagai informasi, ada yang menyebutkan bahwa pelaku adalah pengkonsumsi dua jenis narkoba yaitu sabu dan ganja.
Dan ada juga beredar kabar, insiden dipicu karena korban sering melewati kebun ganja pelaku untuk keperluan membuat perangkap burung. Hingga berita ini diturunkan pelaku belum berhasil ditangkap
Aksi Ureung Pungo Di Lhoksukon
Rabu 26 Juni 2013
Kali ini, aksi tidak kalah tragis dipraktekkan Ureung Pungo di Lhoksukon, Nyakdi (28) warga Gampong Arongan Kecamatan Lhoksukon, kabupaten Aceh Utara mengamuk, akibatnya lima orang menjadi korban, tiga kritis, dua meninggal ditempat. Rabu 26 Juni 2013
Kali ini, aksi tidak kalah tragis dipraktekkan Ureung Pungo di Lhoksukon, Nyakdi (28) warga Gampong Arongan Kecamatan Lhoksukon, kabupaten Aceh Utara mengamuk, akibatnya lima orang menjadi korban, tiga kritis, dua meninggal ditempat. Rabu 26 Juni 2013
Tiga korban kritis adalah ,Zalbabari (23) dengan luka bacok dikepala, Maimunah (50) luka bacok dibagian leher dan Nurjannah (60) juga lukabacok dibagian kepala. Sementara duakorban tewas masing-masing Juarah(30) luka bacok dibagian leher dannyaris putus, sementara Maizar (22) dengan luka bacok dibagian kepala
Insiden tersebut terjadi pukul 10:00 WIB, bahwa saat itu Nyakdi yang sudah kelainan jiwa alias pungo berlarian dijalanan sambil mengayunkan parang. Tanpa basa basi ia menebas orang yang dijumpai, kebetulan yang berdekatan dengan pelaku tidak lain adalah keluarganya sendiri. ,”Tadi pagi dia tiba-tiba mengejar kami dengan menggunakan parang,’ Ujar salah satu keluaraga korban yang selamat dalam peristiwa itu.
Kejadian tragis itu menimpa Ibu kandungnya, kakak, paman, serta keponakan dari pelaku, satu persatu dikejar dan ditebas pakai parang.
Aksi tersebut sempat membuat panik warga untuk menghentikannya. Namun karena semakin ganas tidak ada pilihan lain bagi warga. Akhirnya Nyakdi yang sedang mengamuk tersebut dilumpuhkan dengan kayu dan diikat oleh warga.
Baru kemudian korban bacokan dapat ditolong dan dilarikan ke Puskesmas Lhoksukon terdekat, namun tiga korban yang bernama Maimunah, Zalbabari dan Nurjannah terpaksa sudah dirujuk ke Rumah Sakit Cut Meutia di Bukit Rata Lhokseumawe, untuk penanganan luka dikepala dan leher yang dialami korban.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat, Nyakdi (28) memang pengidap penyakit jiwa, dan baru kemarin kembali dari perawatan dirumah sakit jiwa di Banda Aceh.
Namun nasib berkata lain, setelah sempat mendapat perawatan di RS Jiwa, Nyakdi bukannya membaik malah bertambah parah, akibat dia ngamuk telah melahirkan korban jiwa. Kini pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian dari Polres Aceh Utara.
Ureung pungo se-akan sudah menjadi ancaman baru bagi Aceh, ditengah warga menghadapi kegilaan krisis ekonomi karena ketidaksediaan lapangan kerja. Semoga Ureung Pungo (orang Gila) tidak bertambah pasca damai.
Sumber:"Acehtraffic.com"
No comments: