Pemberitaan Politik Aceh Jangan Dibuat Panas

Lhokseumawe - Penasehat Menteri Pertahanan RI, Adnan Ganto meminta kepada seluruh media untuk jangan terlalu panas dalam memberitakan situasi politik yang sedang memanas di Aceh, terutama dalam pemberitaan kontroversi bendera dan lambang Aceh.

“Cobalah para media memberitakan yang bagus tentang Aceh. Jangan membuat berita yang memanas tentang politik di Aceh. Sebab, persoalan seperti itu dapat membuat investor asing khawatir masuk ke Aceh,” ucap Adnan Ganto usai menghadiri Konferensi Internasional ke-4 International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS), di gedung ACC Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Minggu (9/06/2013).

Pernyataan yang serupa juga disampaikan Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof. Syamsul Rizal, M. Eng. Dalam konferensi pers, iya mengatakan bahwa setiap kali ada pemberitaan mengenai politik Aceh, maka tak jarang media asing juga ikut mengutip berita-berita tersebut. 

“Aceh dan Jakarta sudah bebas dari abu-abu. Oleh karena itu diharapkan kepada media akan memberitakan tentang Aceh yang baik. Beritakanlah Aceh yang sifatnya membangun, agar Investor tidak takut akan datang ke Aceh. Media juga harus memberitakan bahwa Aceh ini benar-benar aman,” pinta Syamsul Rizal.

Konferensi ICAIOS dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf. Konferensi tersebut dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto yang diwakili Irjen Pol Bambang Suparno, Deputi V Bidang Keamanan pada Kemenko Polhukam. Suparno yang juga mantan Wakapolda Aceh ini membacakan sambutan keynote speaker Menko Polhukam.

Kemudian Penasehat Menteri Pertahanan RI, Adnan Ganto sebagai invited speaker. Selain itu, Rektor Unimal Apridar, Rektor Unsyiah Prof Syamsul Rizal, pejabat mewakili Rektor IAIN Ar-Raniry, Danrem-011/Lilawangsa Kol Inf Hipdizah, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib dan unsur Mupida lainnya.

Sumber:"Theglobejournal.com"

Related News

No comments:

Leave a Reply